Tanda-Tanda Tubuh Diabetes Atau Kelebihan Gula yang Sering Diabaikan

fiaruairishpub.com – Menurut laporan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), kasus diabetes pada anak mengalami lonjakan signifikan, meningkat hingga 70 kali lipat jika dibandingkan dengan data sekitar satu dekade terakhir.

Kementerian Kesehatan RI mencatat adanya peningkatan prevalensi diabetes melitus pada anak-anak di bawah usia 15 tahun, yang sebelumnya tercatat sebesar 10,9 persen berdasarkan Riskesdas 2019, naik menjadi 11,7 persen menurut data Survei Kesehatan Indonesia 2023.

Lebih lanjut, prevalensi diabetes pada usia 18-59 tahun tercatat tiga kali lebih tinggi pada individu dengan obesitas sentral, yaitu penumpukan lemak di area perut. Obesitas sentral didefinisikan sebagai lingkar perut yang melebihi 90 cm pada pria dan 80 cm pada wanita.

Minimnya aktivitas fisik turut menjadi salah satu faktor risiko utama yang berdampak signifikan. Dalam kelompok yang sama, individu dengan gaya hidup kurang aktif memiliki risiko 1,3 kali lebih tinggi terkena diabetes dibandingkan mereka yang aktif bergerak.

Tubuh sering memberikan tanda-tanda saat asupan gula melebihi batas wajar, namun banyak yang luput menyadarinya. Berdasarkan penjelasan para ahli, berikut adalah beberapa tanda peringatan tersebut:

“Berlebihan dalam mengonsumsi gula dapat berdampak pada energi, suasana hati, berat badan, dan bahkan meningkatkan risiko berbagai penyakit,” ujar Jessica Cording, RD, seorang pelatih kesehatan berbasis di New York City sekaligus penulis buku The Little Book of Game Changers.Book of Game Changers.

“Secara keseluruhan, konsumsi gula yang berlebihan berdampak pada kesehatan fisik dan mental kita,” tambahnya.

1. Cepat Lapar dan Berat Badan Bertambah

Konsumsi gula berlebih dapat memicu rasa lapar yang terus-menerus. “Gula memberikan energi cepat, tetapi tidak membuat kenyang,” kata Keri Stoner-Davis, RDN. Makanan manis yang kekurangan serat, protein, dan lemak sehat membuat gula cepat terbakar, meningkatkan rasa lapar dan ngemil. Selain itu, gula dapat mengganggu hormon leptin yang mengatur rasa lapar, memperburuk siklus makan berlebihan.

2. Mudah Tersinggung

Konsumsi gula berlebihan dapat memengaruhi suasana hati dan meningkatkan stres. Penelitian menunjukkan bahwa gula dapat memicu peradangan dan memperburuk gejala depresi. “Tingkat energi bisa turun drastis setelah tubuh memproses gula, yang membuat kita lebih mudah tersinggung,” jelas Jessica Cording, RD.

3. Rasa Lelah yang Berlebihan

Gula mudah diserap tubuh, tetapi hanya memberikan lonjakan energi singkat. “Setelah 30 menit, rasa lapar dan Setelah sekitar 30 menit, energi bisa turun drastis dan rasa lapar kembali muncul,” jelas Stoner-Davis. Perubahan drastis pada kadar gula darah dan insulin memengaruhi stamina, sehingga penting untuk mengatur asupan gula agar energi tetap stabil sepanjang hari.

4. Makanan Terasa Kurang Manis

Jika makanan terasa kurang manis atau Anda merasa perlu menambahkan gula, ini bisa menjadi tanda bahwa tubuh sudah terbiasa dengan konsumsi gula berlebih. “Otak kita terbiasa mengharapkan rasa manis tinggi, sehingga sulit merasa puas dengan makanan yang kurang manis,” ujar Cording.

5. Tekanan Darah Tinggi

Konsumsi gula berlebih, terutama dalam minuman manis, dapat berkontribusi pada hipertensi. Gula tinggi merusak pembuluh darah, mempermudah penempelan kolesterol, yang menyebabkan peningkatan tekanan darah.

6. Jerawat dan Kerutan

Terlalu banyak gula dapat memperburuk kondisi kulit. “Menjaga kestabilan kadar gula darah sangat penting untuk kesehatan kulit, karena resistensi insulin dapat memperburuk masalah jerawat,” ujar Cording. Makanan tinggi gula dapat memicu resistensi insulin, yang berkontribusi pada masalah kulit.

7. Nyeri Sendi

Nyeri sendi yang Anda rasakan mungkin disebabkan oleh peradangan akibat konsumsi gula berlebih. Mengurangi gula dalam diet dapat membantu, meskipun nyeri sendi juga bisa dipengaruhi faktor lain.

Back To Top